Widget HTML #1

Saya Sudah Divaksin, Kamu?

 

Saya sudah divaksin, kamu?




Dulu ketika masih imut, kita pernah disuntikkan? Berbagai macam cerita ketika kita masih SD. Ada teman saya yang kabur ketika disuntik, ada lagi yang ngamuk dan nangis kenceng banget. Meski nangis dan berontak tetep aja disuntik. Iya kan? Mungkin yang baca tulisan saya ada yang senyum-senyum merasa waktu kecilnya seperti itu. Hayo ngaku hehehe. 


Ketika saya sudah tidak imut lagi dan   menjadi guru SD, saya sering memegang dan memeluk untuk membuat tenang peserta didik, terutama anak  kelas satu yang akan disuntik, tidak jauh beda  seperti jaman saya kecil, peserta didik ada yang nangis, berusaha kabur bahkan sampai lari ke lapangan. Begitulah, entah kenapa banyak orang yang takut disuntik, bukan hanya anak kecil saja ternyata orang dewasapun ada bahkan banyak yang takut disuntik. 


Kita tidak pernah bermimpi, setelah puluhan tahun, kita akan disuntik kembali seperti jaman SD, banyak teman-teman termasuk saya juga ada perasaan takut disuntik. Meski takut disuntik ga mungkin jugakan kita lari-lari di ruangan dan berusaha kabur seperti jaman SD dulu. Coba kita bayangkan, misalnya pak Firman guru PJOK di sekolah saya, diakan badannya tinggi besar, tiba-tiba kabur atau nangis pas disuntik, hehehe ga lucu kan? Nanti peserta didik tambah takut mau disuntik karena liat bapak gurunya kabur ketika mau disuntik. 


Jujur saja, waktu kecil saya termasuk yang ngamuk ketika mau disuntik, sampai dokter kewalahan. Saat itu adik saya kena difteri dan kami harus disuntik semua, ketika yang lain selesai dengan lancar tinggal saya yang belum, saat itu saya nangis kenceng banget karena takut, sampai baju basah kuyup kena keringat dan dokter kena tendangan saya, sampai bapak dan ibu memegang tangan dan kaki saya, badan saya terkunci tidak bisa bergerak dan saat itu dokter dengan sukses menyuntik tangan saya. 


Sekarang setelah puluhan tahun, karena Covid-19 kita disuntik lagi sampai dua kali, takut dan degdegan pasti ada, tapi saya tahan dan saya alihkan dengan selfi ria dan hasilnya tidak terasa. Hehehe. Disuntik? Siapa takut. 


Banyak cara untuk mengalihkan supaya tidak takut atau tidak sakit disuntik, yaitu:


1. Jangan melihat jarum suntik, karena kalau kita melihatnya yang ada tambah takut disuntik.


2. Ketika jarum suntik akan menembus kulit. Kita tahan nafas atau menarik nafas panjang. Cara ini mengurangi rasa sakit. 


3. Pikiran kita jangan tegang, alihkan pikiran kita pada hal-hal yang menyenangkan, misalnya kita membayangkan wajah orang yang kita sayangi, pasti ketika disuntik kita tidak akan merasa sakit, yang ada senyum-senyum sendiri. Hehehe


4. Ketika mau disuntik kita selfi saja, karena kita fokus ke kamera dan fokus ke wajah kita karena ingin mendapat hasil foto yang bagus.


Mungkin teman-teman masih ada trik-trik lain yang berbeda dengan trik saya ini. Tulisan ini hanya hiburan ya dan semoga ada manfaatnya meski sedikit  buat teman-teman yang membaca tulisan ini. Salam sehat.


ADSN1919

Apriani1919
Apriani1919 Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam karena itu membuat aku tiada secara perlahan

12 komentar untuk "Saya Sudah Divaksin, Kamu?"

Warkasa1919 9 April 2021 pukul 07.35 Hapus Komentar
Terimakasih untuk informasinya. Bernanfaat☺️πŸ‘
Srie Nuryani 9 April 2021 pukul 08.39 Hapus Komentar
Setelah di vaksin gimana rasanya kak
Nitamarelda.com 9 April 2021 pukul 09.28 Hapus Komentar
Jadi ikut deg degan
Budi Susilo 9 April 2021 pukul 10.40 Hapus Komentar
Saya belum. Mudah-mudahan gak lama lagi
Apriani1919 9 April 2021 pukul 18.32 Hapus Komentar
Sama2 dan thanks sudah mampir πŸ˜πŸ˜€πŸ˜‚
Apriani1919 9 April 2021 pukul 18.33 Hapus Komentar
Alhamdulillah tidak ada efek berkelanjutan hanya pegal dan pusing sebentar 😁
Apriani1919 9 April 2021 pukul 18.33 Hapus Komentar
Udah divaksin belum say πŸ˜€
Apriani1919 9 April 2021 pukul 18.34 Hapus Komentar
Iya om, semoga secepatnya divaksin😁
celotehnur54 9 April 2021 pukul 18.53 Hapus Komentar
Imunisasi di sekolah zaman kami pakai 2 torehan memanjang di pangkal lengan pakai mata pena, kira-kira 2 cm. He he. Kata teman-teman, kalau torehannya infeksi, tanda obatnya bereaksi.
Apriani1919 9 April 2021 pukul 19.02 Hapus Komentar
Oh iya, suka berbekas panjang yang bun d tangannya
Goresan Pena WR28 9 April 2021 pukul 21.12 Hapus Komentar
Sukses dan maju terus bu Hj, mantap goresan pena nya😊
Apriani1919 9 April 2021 pukul 23.39 Hapus Komentar
Makasih WR28 😁