Qurban
Qurban
Kata Qurban berasal dari bahasa Arab, qariba - yaqrabu - qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat. Dalam kata lain, qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah melalui ritual penyembelihan hewan ternak.
SD N Sadagori 1, membeli seekor sapi hasil rereongan para peserta didik dan para guru, serta seekor kambing untuk qurban dari ketua komite. |
Alhamdulillah setelah sempat terhenti kegiatan penyembelihan qurban, tahun ini SD N Sadagori 1, bisa membeli seekor sapi hasil rereongan para peserta didik dan para guru, serta seekor kambing untuk qurban dari ketua komite. Sapi dan kambing itu dipotong pada hari Sabtu, dagingnya dibagikan pada para siswa yang berhak menerima dan masyarakat sekitar.
Melihat sapi dan kambing dipotong, tak terasa air mata ini mengalir, ada perasaan tak tega melihat hewan itu disembelih, apalagi mendengar suara mereka ketika disembelih. Entah mengapa hati ini sangat sedih, padahal bukan kali pertama saya melihat hewan yang disembelih ketika qurban.
Entah mengapa air mata ini mengalir ketika hewan-hewan itu disembelih, mungkin saya terlalu sering mendengar berita pembunuhan di media sosial, jadi saya membayangkan yang tidak-tidak. Saya seperti merasakan kesakitan yang mereka rasakan, ah saya mungkin saya sedang sensitif perasaannya.
Saya tidak mau melihat proses penyembelihan itu, saya duduk dan banyak menunduk menyibukkan diri melihat handphone, padahal itu hanya untuk pengalihan pikiran saya saja.
Saya teringat kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail, berkat ketaatannya kepada Allah SWT ketika Nabi Ibrahim bermimpi untuk menyembelih Nabi Ismail, dan beliau mengatakan kepada Nabi Ismail tentang mimpi itu, nabi Ismail bersedia dengan beberapa syarat, diantaranya agar kaki dan tangannya diikat supaya Ia tidak meronta ketika disembelih, syarat kedua pisau harus diasah sampai tajam agar Ia tidak kesakitan ketika disembelih dan syarat yang ketiga baju yang dipakainya diserahkan kepada ibundanya, Siti Hajar.
Allah SWT melihat ketulusan dan ketaatan nabi Ibrahim dan nabi Ismail, maka Allah mengganti nabi Ismail dengan seekor kambing.
Allah SWT menguji umatnya dengan cara yang berbeda, Nabi Ibrahim diuji Allah untuk menyembelih anak yang dinantikan begitu lama, dan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu merupakan asal mula adanya Qurban.
Kita diuji Allah SWT bisa dengan kemiskinan, kekayaan, penyakit, pasangan kita, anak, orang tua, mertua, tetangga, saudara dan banyak lainnya. Manusia akan ingat Allah ketika diuji kesulitan dan biasanya manusia terlena bila diuji dengan kekayaan atau kebahagiaan.
Semoga kita bisa melewati ujian yang Allah berikan kepada kita, saya bukan bermaksud mengajari, tapi sebagai pengingat diri saya juga, banyak yang harus diperbaiki lagi. Karena saya masih sering mengeluh dan merasa Allah menguji diluar kemampuan saya. Ketika merasa terpuruk saya bangkit lagi yakin bahwa Allah tidak akan menguji umatnya diluar kemampuannya. Dan saya dipilih dengan ujian saya ini karena dianggap mampu melewatinya. Insya Allah.
3 komentar untuk "Qurban"
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.